Penafsiran
baru tentang setan merupakan inti ajaran Iluminati. Mereka menganggap
bahwa setan adalah malaikat yang jatuh dari surga dan sengaja
"dibumikan", yaitu untuk menebus dosanya dengan cara menjadi penyelamat
bagi umat manusia dari kepalsuan agama Kristen. Mereka menganggap
bahwa kesalahan fatal umat Kristen adalah menjadikan Yesus sebagai Tuhan
dan gereja sebagai pusat dogma yang menjadi "penjara" kebebasan
manusia.
Mereka
menganggap tuduhan kepada setan bahwa ia sebagai makhluk yang sesat dan
berdosa adalah salah sama sekali. Justru, setan adalah lambang dari
keberanian, keterbukaan, dan rasa tanggung jawab. Sikapnya yang
membangkang kepada Tuhan bukanlah sebuah kesalahan, melainkan tanggung
jawab dan rasa cintanya terhadap manusia. Setan adalah sosok malaikat
yang berani mengambil risiko dalam rangka memberikan pelajaran demokrasi
kepada manusia. Setan adalah "bapaknya demokrasi" dan "bapaknya
kebebasan", yang memberikan semangat paling orisinal dalam
memperjuangkan demokrasi dan kebebasan.
Sebagai konsekuensinya, setan menerima hukuman, sementara di lain pihak, ia menganggap dirinya sebagai
Sebagai
konsekuensinya, setan menerima hukuman, sementara di lain pihak, ia
menganggap dirinya sebagai malaikat yang turun (the fallen angel).
Hukuman yang sekaligus sebagai misi suci adalah membela martabat
manusia. Tentu saja, hal ini banyak diprotes dan menjadi bahan
perdebatan diantara kaum Yahudi dan Kristen sebagai upaya untuk memporak-porandakan agama di muka bumi.
Juga sekaligus menodai makna dasar demokrasi dan kebebasan itu sendiri.
Akan tetapi, Bibel sendiri penuh dengan cerita yang terbuka untuk
berbagai penafsiran tentang hal ini, sebagaimana beberapa contoh sebagai
berikut.
1. Lukas 10: 17-18
"Kemudian
ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata, Tuhan, juga
setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu. Lalu kata Yesus kepada
mereka, 'Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit'..."
2. Wahyu 12: 3-4
"Maka
tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah seekor naga
merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di
atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari
bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi."
3. Yesaya 23: 8
"Siapakah
yang memutuskan ini atas Tirus, kota yang pernah menghadiahkan mahkota
yang saudagar-saudagarnya pembesar dan pedagang-pedagangnya orang-orang
mulia di bumi?"
4. Ayub 1: 6; 2: 1
"Pada
suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap Tuhan dan diantara
mereka datanglah juga setan. Maka bertanyalah Tuhan kepada iblis, 'Dari
mana saja engkau?' Lalu setan menjawab, 'Dari perjalanan mengelilingi
dan menjelajah bumi'..."
Setan adalah "roh" yang diiringi anak buahnya diturunkan ke bumi untuk menyempurnakan misi penyelamatan manusia (the fallen angel and the savior) mempunyai misi yang mulia, yaitu mengangkat manusia untuk hidup di bumi dengan sejahtera.
Cara
kerja setan seperti digambarkannya bagaikan seorang "pedagang" dengan
merujuk kepada Yehezkiel 28:16.13 "Pedagang" yang merupakan terjemahan
dari rekulla (bahasa Yahudi) dari kata asli rakal atau rakil yag
artinya: 'tukang umpat, fitnah', memberikan kesan bahwa setan pada
dasarnya adalah "roh kebenaran" yang cara-caranya bersifat bebas, penuh
persaingan, dan berorientasi pada keuntungan. Mereka menganggap bahwa
selama ini umat Kristen telah salah tafsir terhadap misi setan yang
mulia. Mereka hanya melihat sisi gelap dari setan sebagai "tuhan
kegelapan", padahal misi akhir dari setan adalah menjadikan manusia
untuk dapat menikmati kehidupan surgawi sebagaimana awal penciptaannya.
Setan
merupakan simbol dari "roh" (devil, spirit, dan demon) yang akan
menyucikan manusia dan akan mendirikan satu dunia baru: menjadi penguasa
dan hakim di muka bumi --sekarang berlangsung penghakiman atas dunia
ini; sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar (Yohanes
12: 31).
Setan
memiliki sifat suci, sebagaimana malaikat pula mengemban amanat untuk
mewujudkan kerajaan di bumi dan menunjukkan kemegahannya. Dan iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya (Matius 4: 8).
Mereka
yang memberikan pelayanan dan penyembahah kepada setan (satanic
worship) akan mendapatkan pencerahan dan berhak untuk memperoleh
kemenangan kerajaan serta ikut mewujudkan dunia baru. Untuk itu, kaum Iluminasi meyakini bahwa Kristus yang sebenarnya adalah Yahweh atau Jehovah, yang kemudian menjadi agama kontroversial di kalangan Kristen, karena ajarannya yang secara sangat halus menyisipkan misi anti-Kristus dan membawa manusia untuk menerima setan sebagai malaikat penolong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar