Kesalahan terbesar manusia dalam memahami simbol adalah menganggap
bahwa simbol adalah substansi. Sehingga mereka kerap kali terjebak
pembenaran terhadap semua hal yang hanya bersifat kasat mata. Imbasnya
terjadi pengkultusan terhadap gerakan yang menggunakan simbol tersebut,
hingga melahirkan mental chauvinisme yang bebal. Beberapa
gerakan di dunia menggunakan berbagai simbol sebagai identitas resminya.
Berikut 5 simbol yang begitu mewarnai perjalanan sejarah di abad 20,
bahkan hingga di abad kini:
1. Palu dan Sabit
Lambang palu dan sabit yang menjadi simbol dari komunis memiliki
sejarah yang tidak ada hubungannya dengan komunisme. Simbol palu
mewakili para buruh dan sabit mewakili para petani. Setelah revolusi
industri di Eropa, kaum buruh dan petani semakin terpinggirkan dan
tertindas. Simbol palu dan sabit yang menyilang muncul sebagai bentuk
pengkomunikasian bersatunya kaum buruh dan petani. Pada saat Revolusi
Bolshevik tahun 1917 di Rusia, simbol tersebut sudah digunakan, namun
belum diresmikan sebagai lambang partai. Baru kemudian pada tahun 1922,
ketika Tentara Merah menggunakan tanda palu arit sebagai lambangnya,
simbol ini diresmikan penggunaannya sebagai lambang partai komunis di
seluruh dunia. Di tahun-tahun berikutnya, lambang palu dan sabit menjadi
simbol pemberontakan yang selalu menumpahkan darah hingga sekarang.
2. Swastika
Merupakan salah satu simbol yang paling disucikan dalam tradisi
Hindu, contoh nyata tentang sebuah simbol religius yang memiliki latar
belakang sejarah dan budaya yang kompleks sehingga hampir mustahil untuk
dinyatakan sebagai kreasi atau milik sebuah bangsa atau kepercayaan
tertentu. Diyakini sebagai salah satu simbol tertua di dunia, telah ada
sekitar 4000 tahun lalu yang tersebar pada wilayah geografis yang amat
luas.
Pada 7 Agustus 1920, simbol Swastika resmi digunakan Nazi Jerman
sebagai lambang Partai NSDAP dalam kongres Salzburg. Adolf Hitler
sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi Nazi menggunakan simbol
tersebut karena menganggap Swastika melambangkan kedigdayaan Ras Arya
sekaligus lambang anti-semit/yahudi. Penggunaan simbol Swastika juga
tertuang dalam “buku pedoman” bagi warga Jerman pada masa pemerintahan
Nazi yaitu Mein Kampf (Perjuanganku).
3. Fachisme
Fascismo adalah istilah yang berasal dari kata Latin fasces. Fasces,
yang terdiri dari serumpun batang yang diikatkan di kapak, adalah simbol
otoritas hakim sipil Romawi kuno. Kata fascismo juga terkait dengan
organisasi politik di Italia dikenal sebagai fasci, kelompok mirip dengan serikat kerja atau sindikat. Simbolisme fasces menyarankan
kekuatan melalui kesatuan: sebuah batang tunggal adalah mudah patah,
sedangkan rumpunan akan sulit untuk mengalami perpecahan. Simbol serupa
dikembangkan oleh gerakan fasis yang berbeda. Misalnya simbol Falange
yang berbentuk sekelompok anak panah yang bergabung bersama oleh sebuah
kuk.
Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik.
Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis,
nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Simbol ini
mencapai keterkenalannya pada masa kekuasaan otoriter pemimpin Fachis
Italia, Benito Musollini.
4. Perisai Daud
Perisai Daud atau dalam bahasa Ibrani diucapkan Magen David adalah
sebuah lambang yang umumnya dikenali dari Komunitas Yahudi dan Yudaisme.
Nama ini diambil dari nama raja Israel kuno, dan mulai digunakan pada
Abad Pertengahan, bersama-sama dengan lambang yang lebih tua lagi yaitu
menorah. Dengan terbentuknya negara Israel pada 1948 Bintang Daud pada
Bendera Israel juga telah menjadi lambang Israel. Menurut sejumlah
sumber Yudais, Perisai Daud melambangkan angka tujuh yaitu keenam
ujungnya ditambah dengan pusatnya.
Angka tujuh mempunyai makna keagamaan dalam Yudaisme, mis. enam hari
Penciptaan ditambah dengan istirahat pada hari ketujuh, enam hari kerja
ditambah Sabat, Ketujuh Roh Allah, serta Menorah di Bait Suci kuno, yang
ketujuh lampu minyaknya diletakkan di atas ketujuh cabangnya. Mungkin
Bintang Daud akhirnya digunakan sebagai lambang standar di sinagoga
karena susunannya memperlihatkan 3+3+1, sesuai dengan Menorah Bait Suci,
yang merupakan lambang lebih tradisional untuk Yudaisme zaman dulu.
Pada masa Perang Dunia II dan hingga kini, simbol ini begitu mewarnai
banyak penderitaan bangsa, termasuk penderitaan bangsa Palestina.
5. Palang Merah & Bulan Sabit Merah
Konferensi diplomatik yang diadakan di Jenewa pada tahun 1864
mengadopsi simbol palang merah di atas dasar putih, yang merupakan
kebalikan dari bendera Swiss, sebagai simbol bagi gerakan Palang Merah
Dunia. Namun dalam perang Rusia-Turki 1876-1878, Kekaisaran Ottoman
menyatakan akan menggunakan tanda berupa bulan sabit merah, bukan palang
merah, sebagai lambangnya namun tetap menghormati lambang palang merah
yang digunakan musuh. Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah merupakan kumpulan dari organisasi kemanusiaan terbesar di dunia,
seringkali dikenal sebagai Palang Merah. Keberadaannya didirikan untuk
mengkoordinasi aksi bantuan internasional dan mempromosikan aktivitas
kemanusiaan internasional. Dimasa-masa krisis kemanusiaan terjadi,
seperti peperangan, bencana, gerakan ini aktif membantu korban-korban
tersebut. (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar