Pages

Kamis, 28 Juni 2012

Representasi simbol maskulinitas tradisional dalam mitologi Yunani

Arum Setiamurti
ABSTRAK Film merupakan media bercerita yang mempunyai alur cerita menarik sehingga pesan yang
terdapat di dalamnya lebih mudah ditangkap. Pesan dalam film mempengaruhi pengungkapan makna yang
terkandung dalam film. Film “Troy” merupakan film sejarah kepahlawanan yang berlatar belakang
kebudayaan Yunani Kuno. Cerita dalam film “Troy” sendiri berdasarkan pada mitologi Yunani tentang perang
Troya. Setelah diamati secara teliti dalam film tersebut banyak terkandung nilai-nilai maskulinitas.
Kebudayaan Yunani Kuno diakui banyak pihak sebagai salah satu perintis sistem patriarki. Sehingga
penelitian ini akan memfokuskan pada tema maskulinitas tradisional dalam film tersebut. Dalam ajang
Academy Award yang merupakan penghargaan bergengsi bagi insan perfilman dunia, film ini memperoleh
penghargaan dalam kategori Best Costume Designer. Kostum yang digunakan dalam film tersebut dianggap
mewakili kehidupan masyarakat Yunani Kuno di masa itu. Karena kostum dalam film tersebut berhasil
menjadi simbol karakter, status, dan mencerminkan keadaan masyarakat Yunani Kuno saat itu, sehingga
menimbulkan keinginan penulis untuk meneliti film “Troy” dengan menganalisis simbol-simbol yang terdapat
di dalamnya. Melalui skripsi ini peneliti ingin menunjukkan adanya simbol maskulinitas tradisional dalam
mitologi Yunani yang direpresentasikan dalam film “Troy” sekaligus pengungkapan makna yang menyertai
penggunaan simbol-simbol tersebut. Untuk mencapai tataran makna tersembunyi tersebut digunakan metode
analisis semiotika, dengan asumsi bahwa media dikomunikasikan melalui seperangkat tanda. Dengan
mengemukakan simbol-simbol dan tanda-tanda dalam film, berarti menjelaskan hubungan antar unsur untuk
mencapai makna keseluruhan. Demi mencapai pemaknaan sampai dengan taraf mitos, peneliti
menggunakan model analisis semiotika Roland Barthes. Metode analisis semiotika Roland Barthes melalui
dua taraf pemaknaan, pemaknaan pertama disebut signifikasi denotasi sedangkan pemaknaan kedua
disebut signifikasi konotasi dimana di dalam taraf kedua inilah terdapat mitos. Dalam penelitian ini analisis
dilakukan dengan mengkategorikan data ke dalam simbol-simbol sosial antara lain simbol fisik, simbol
psikologis, dan simbol karakter antar personal. Dari gambar yang telah dipilih kemudian dilakukan analisis
terhadap simbol-simbol teknis di dalamnya yang berupa komposisi gambar, bidang pengambilan gambar,
sudut pengambilan gambar, lokasi pengambilan gambar, sumber pencahayaan, komposisi warna, properti,
dan tanda verbal. Setelah dilakukan analisis semiotik dengan model analisis Roland Barthes maka
didapatlah pemaknaan secara denotasi, konotasi, dan mitos. Dari gambar-gambar yang dianalisis diperoleh
kesimpulan bahwa simbol-simbol maskulinitas tradisional hanya terdapat dalam simbol-simbol teknis berupa
komposisi gambar, bidang pengambilan gambar, lokasi pengambilan gambar, sumber pencahayaan,
komposisi warna, dan properti. Sedangkan simbol teknis berupa sudut pengambilan gambar dan tanda
verbal hanya berfungsi sebagai penunjang dan tidak memberi pengaruh yang besar dalam representasi
simbol maskulinitas tradisional dalam mitologi yunani. Setelah melalui tahap panjang analisis, simbol-simbol
sosial yang ditemukan dalam film tersebut antara lain: pada kategori simbol fisik yang digunakan mengarah
pada kebutuhan laki-laki akan bentuk fisik yang ideal kuat, berotot, kebal dan segala hal yang mendukung
pencapaian tujuan tersebut. Pada kategori simbol psikologis, simbol-simbol mengarah pada sifat-sifat
laki-laki seperti agresif, rasional, ambisius, dan mampu mengendalikan emosi. Sedangkan pada kategori
simbol karakter antar personal ditemukan karakter pemimpin, berkuasa, mendominasi, dan kompetitif. Dalam
penelitian terhadap film “Troy” ini ditemukan pula bahwa simbol maskulinitas tradisional yang hanya terdapat
pada mitologi Yunani dan membedakannya dengan simbol maskulinitas tradisional di tempat yang lain
adalah penggunaan kostum maupun aksesoris yang melekat erat pada tubuh, terbuat dari bahan dengan
substansi yang kuat serta menggunakan warna-warna yang identik dengan karakter maskulin.
1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar