Penyembahan terhadap setan ini, untuk pertama kali diperkenalkan secara
sistematis dan terorganisasi oleh Aleister Crowley (1875-1947).
Pengalaman dirinya mempelajari aliran kebatinan, khususnya tradisi
mistik kuno Yahudi yang disebut Kabalah telah mengantarkannya menjadi
anggota Order of the Golden Dawn, sebuah organisasi yang mempelajari dan
mengembangkan ajaran mistik dan ikut mengembangkan organisasi freemason
sebagai organisasi "lelaki jantan" yang memilih dan mengembangkannya
sebagai organisasi yang sangat ketat untuk membangun lelaki yang kuat,
cerdas, dan mempunyai daya pikat. Crowley dianggap sebagai penggagas
pertama lahirnya ajaran setanisme dan bertujuan untuk mempersatukan atau
melebur semua agama yang ada.
Ajaran dan pemikiran tentang
setanisme ini dituangkan dalam tulisannya yang diberi judul Liber Legis
yang intinya mengajarkan kebebasan manusia sebagai inti kehidupan. Dia
menekankan bahwa hidup yang sebenarnya harus terbebaskan dari segala
ikatan peraturan, sebagaimana ditulisnya:
"Tidak ada hukum,
kerjakanlah apa yang kau inginkan. Jadilah kuat, sang laki-laki! Nikmati
dan reguklah dengan sepuasnya segala kegairahan nafsu, jangan takut
dengan Tuhan karena perbuatanmu itu."
Secara garis besar ajaran setanisme ini dapat dikelompokkan dalam tiga bagian besar :
1. Religious Satanisme
Bagi
para pengikutnya, setan adalah sumber kehidupan dan kekuatan alam yang
tidak ada kaitannya dengan kehidupan akhirat. Setan memberikan arah dan
ajaran untuk menikmati hidup yang nyata sebagai surga dan neraka. Dunia
adalah tempat keduanya. Untuk itu, setanisme mengajarkan sekularisme
murni dalam pengertian hidup hanya untuk hari ini, dan jangan percaya
dengan kehidupan akhirat. Inilah agama setan. Agama yang nyata dan
langsung menyentuh kehidupan manusia yang paling eksistensial tanpa
diracuni oleh dogma-dogma. Dan, bagi para pangikutnya setanisme adalah
benar-benar agama yang bukan dogma. Agama yang mengajarkan cara hidup
merdeka, sebagaimana setan yang menunjukkan jati dirinya sebagai jiwa
yang bebas merdeka dan demokratis. Setan berani melawan kehendak Tuhan
sebagai bukti bahwa setan merupakan sebuah kekuatan natural yang ingin
meningkatkan "martabat" manusia untuk berani melawan setiap penindasan.
Bagi mereka setan adalah "bapaknya demokrasi" yang memberikan contoh
keberanian, kejantanan kepada umat manusia, dengan cara. memprotes
Tuhan, walaupun harus mengambil risiko terbuang dari surga.
2. Gothic Satanism
Ia
merupakan bentuk ajaran setan yang menekankan pada bentuk-bentuk
ritual, seperti pengorbanan, ritual mistik; dan sihir yang merupakan
bagian dari tata cara ritual penyembahan kepada setan dalam bentuknya
yang kuno dan primitif; sebagaimana terjadi pada abad pertengahan.
Beberapa aliran dan simbol setan ini diambil atau diterapkan beberapa
tata cara sebagaimana ritual atau sakramen yang berlaku di dalam gereja
Kristiani. Mereka mengganti salib dengan membuat salib terbalik atau
membuat lambang sendiri berupa gambar swastika; pentagram, dan
sebagainya. Agama-agama pagan selalu memakai berbagai simbol amulet,
sehingga ada beberapa sekte Kristen yang tidak memakai salib, karena
dianggapnya salib sebagai bentuk simbolisasi dari agama pagan tersebut.
Gothic Satanisme terlahir pada saat umat Kristen memburu kaum bid'ah dan
membakar para wanita tukang sihir (the witch burnings).
3. Satanic Dabblers
Bentuk
ajaran ini merupakan sinkretisasi atau gabungan dari berbagai aliran
kepercayaan dan memperkaya dirinya dengan aliran sihir (black magic).
Aliester Crowley memelopori tata cara gabungan mistik ini dalam ajaran
mistiknya yang disebut dengan Thelema. Dalam bentuknya yang modern,
ritual isme penyembah setan ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran
kriminal, seperti menggali atau merusak kuburan tertentu, serta
melakukan vandalisasi pada kuburan dengan tulisan atau gambar dan simbol
setan.
Ajaran Crowley dikembangkan lebih modern dan terorganisasi
rapi oleh Anto Sandorz LaVey yang mendirikan Church of Satan (Gereja
Setan) pada tanggal 30 April 1966 yang dikenal dengan "Hari Setan"
(Walpurgisnacht). Untuk menanamkan keyakinan kepada para pengikutnya, La
Vey mengarang beberapa buku di antaranya: The Satanic Bible (1969), The
Satanic Ritual (1969), dan The Complete Witch (1972).
Organisasinya
dikembangkan dengan sistem manajemen modern. Setiap daerah ditentukan
hierarki gereja yang disebut grottos, pylons atau kuil. Ajaran setanisme
ini menjungkirbalikkan seluruh tatanan keyakinan agama yang ada
khususnya Kristen. Beberapa ajarannya adalah sebagai berikut.
a.
"Tuhan diciptakan sendiri oleh manusia dengan berbagai bentuk sesuai
imajinasi manusia itu sendiri. Tuhan tidak ada, selama manusia berpikir
bahwa Tuhan memang tidak ada"
b. "Surga dan neraka tidak ada (heaven and hell do not exist)."
c. "Setan bukanlah suatu wujud, melainkan sebuah kekuatan alam kosmik."
d.
"Setan mempunyai berbagai nama antara lain Lucifer, Belial, dan
Leviathan, disamping simbol-simbol lainnya yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari ajaran setanisme, seperti Baphomet dan Jahbulon."
e. "Manusia adalah sentral perhatian, karena manusia merupakan bintang dalam struktur kosmik."
Ajaran
setanisme yang ditawarkan oleh La Vey hanyalah bagian kecil saja dari
sebuah konspirasi ideologi global yang menunjukkan kesombongan atau
arogansi yang menantang dan sekaligus menafikan sistem iman umat
beragama.
Category
- Ajaran-Ajaran (46)
- Alfabet/Abjad/Aksara (25)
- Bahasa (6)
- Buku (46)
- Freemasonry (4)
- Kerajaan (7)
- Perang (39)
- Sejarah (115)
- Suku-Suku (7)
Kamis, 10 Mei 2012
Tentang SATANISME
---------------------------------
---------------------------------
Diposting oleh
Abanknday666
di
04.33
0 komentar:
Posting Komentar