Masih ada
anggapan dari sebagian masyarakat bahwa museum adalah tempat menyimpan
benda-benda yang sudah berusia tua (rongsokan), gelap dan kotor.
Anggapan yang demikian tentu tidaklah benar, karena benda-benda yang
tersimpan di museum pasti mempunyai nilai, yang berguna bagi kepentingan
ilmu pengetahuan maupun kebudayaan.
Jika berpedoman terhadap
definisi museum secara internasional yang telah disepakati dan
dirumuskan bersama dalam konggres ICOM (The International Council Of
Museum) tahun 1974 di Kopenhagen, maka definisi museum sebagai berikut
Museum
adalah sebuah lembaga (badan) yang tetap, tidak mencari keuntungan,
melayani masyarakat, perkembangannya terbuka untuk umum, yang
memperoleh, merawat, meneliti dan menyajikan, untuk kepentingan studi
(pendidikan), kesenangan, barang-barang atau benda pembuktian material
manusia dan lingkungannya
Pengertian museum
dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 1995 tentang
pemeliharaan dan pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum, sebagai
berikut:
Museum adalah sebuah lembaga tempat
menyimpan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda bukti materil
hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kebudayaan bangsa.
Dengan
berdasarkan definisi tersebut, jelas bahwa museum adalah institusi yang
permanen, merawat dan mengelola koleksi secara sistematik, untuk
keperluan budaya, pendidikan dan keilmuan, bersifat publik, bukan
merupakan badan usaha yang diharapkan dapat mendatangkan keuntungan
materi, melainkan sebagai suatu badan tetap yang bersifat sosial serta
sebagai tempat pendidikan non formal dan sebagai salah satu obyek
wisata. (sumber : Museum Negeri Provinsi Sumater Utara).
Pada
masa era modern (mileniium) ini tentunya seluruh masyarakat berlomba
untuk memiliki dan menciptakan berbagai teknologi yang sangat canggih
yang tentunya bertolak belakang dengan benda-benda purbakala yang
dianggap membosankan dan kuno.
Untuk mengantisipasi hal ini
tentunya dibutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi untuk
mengelola Museum agar dapat bersaing dengan zaman teknologi. Hal ini
dapat dilakukan dengan penataan museum yang modern dan dilengkapi dengan
fasilitas yang canggih pula yang sangat memadai untuk menarik minat
masyarakat terhadap museum. Saya pernah berpikir, bagaimana kalau museum
dilengkapi dengan teknologi Digital agar dapat bersaing dengan
teknologi modern dan mampu mengikuti perkembangan zaman yang semakin
canggih. Dapat kita lihat museum yang ada di negara-negara maju, bahwa
pengemasan museum yang dilakukan sangat canggih dan bernuansa teknologi
dan modern. Mau tidak mau kita juga harus dapat membuat hal yang sama
demi terjaganya dan lestarinya benda budaya yang ada di Negara kita,
tentunya ini dapat terwujud dengan adanya sumber daya manusia yang
potesnial yang memiliki kesadaran/kecintaan terhadap sejarah budaya
untuk mendukung untuk hal tersebut.
Category
- Ajaran-Ajaran (46)
- Alfabet/Abjad/Aksara (25)
- Bahasa (6)
- Buku (46)
- Freemasonry (4)
- Kerajaan (7)
- Perang (39)
- Sejarah (115)
- Suku-Suku (7)
Sabtu, 15 September 2012
Museum (Sejarah Purbakala) Berperang Dengan Zaman Milenium
---------------------------------
---------------------------------
Diposting oleh
Abanknday666
di
06.16
0 komentar:
Posting Komentar